Jumat, 28 September 2012

Sejak Awal Siswa SDN 1 Krandegan di Perkenalkan Seni Karawitan

Ada perbedaan yang perlu dipahami oleh para generasi muda yang ingin mempelajari seni budaya Jawa, yakni antara Gamelan dan Karawitan. Gamelan adalah alat musik yang lebih bersifat universal, sedangkan karawitan adalah sistematika cara menabuhnya. Demikian dikatakan oleh Kasum, mengawali kegiatan rutin Sabtu siang berupa ekstrakurikuler seni karawitan di SDN 1 Krandegan belum lama ini.

Kasum, yang sudah puluhan tahun menghabiskan waktunya untuk melatih siswa SD merasa kurang sependapat jika irama gending itu dikatakan kuno. Justru jika ditangani dengan professional oleh seniap seniman, maka alat musik Gamelan dipastikan tidak kalah saing dengan alat modern.
Dihadapan puluhan siswa SDN 1 Krandegan yang rata-rata seusia kelas IV dan kelas V, Kasum menuturkan, justru dengan alat musik Gamelan para seniman bisa berekspresi. Apalagi dunia internasional mengakui jika Gamelan, khususnya karawitan Jawa merupakan orkestra terlengkap sebagai mahakarya dunia.
Seni karawitan dari alat musik Gamelan itu fleksibel, buktinya walau cuaca di lingkungan SDN 1 Krandegan saat ini terasa cukup panas, maka dengan adanya latihan seni karawitan oleh siswa kelas IV dan kelas V suasananya menjadi terasa lebih sejuk, ucap Kasum.
Dalam ruangan berukuran 47 meter persegi itu, dengan kesungguhan hati anak-anak bisa mengikuti dengan seksama. Fiorenisa kelihatan cukup lincah menabuh  bonang barung, begitu pula Fitri, nampaknya juga tak mau kalah lincahnya sebagai penabuh bonang penerus. Sementara di bagian paling depan ada tujuh siswi melantunkan suara emasnya sebagai waranggono kecil.
Kasum yang sudah lebih dari sepuluh tahun melatih di tempat itu, sesekali mendekati siswa untuk menyampaikan cara memegang alat ketuk yang benar. Demikian pula penanggungjawab ekstrakurikuler seni karawitan Wahyuni, S.Pd. juga rajin mendampingi anak-anak mengikuti kegiatan rutin yang digelar setiap Sabtu siang sehabis jam pelajaran.
SD Negeri 1 Krandegan adalah satu-satunya SD di lingkungan UPT. Dindikpora Kecamatan Banjarnegara yang memiliki group karawitan dan aktif mengikuti lomba. Beberapa kali berhasil menjadi juara di Tingkat Kabupaten Banjarnegara, bahkan terakhir pernah maju ke Tingkat Provinsi meski baru menggondol sebagai juara harapan.
Sudah sepuluh tahun lebih Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) ini ikut melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita. Bahkan pihak sekolah telah menjadikan seni karawitan sebagai salah satu ekstrakurikuler unggulan bagi siswa kelas IV dan kelas V, ucap Moch. Sulaiman, S.Pd. selaku kepala sekolah.
Menurut Moch. Sulaiman, dalam pergaulan global seperti sekarang ini, anak-anak kita perlu dibekali dengan budayanya sendiri, sehingga tidak akan terpengaruh dengan budaya manca yang belum tentu sesuai dengan kehidupan masyarakat kita.
Seni karawitan perlu dilestarikan agar anak-anak tetap mencintai dan memahami seni budayanya sendiri. Dengan karawitan, secara tidak langsung siswa diperkenalkan masalah keindahan. Kebiasaan anak bermain seni karawitan, rasa kesetiakawanan akan muncul yang pada akhirnya akan berpengaruh pada masalah sopan santun, imbuh Sulaiman.
Beberapa siswa yang dimintai komentarnya mengaku senang sekolah di SD Negeri 1 Krandegan karena bisa berlatih seni karawitan. Saya tidak menyangka bisa memainkan beberapa alat musik Gamelan meski terkesan ruwet, njlimet dan berliku-liku tetapi terasa indah dan mengasyikkan, ucap Ivana. Begitu pula komentar Kartika, ia lebih memilih bermain seni tradisional  ketimbang seni modern, karena lebih mengedepankan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat kental.
Baik Kepala Sekolah maupun pelatih menyatakan rasa bangganya, siswa yang ada di SD Negeri 1 Krandegan ini memang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi, mereka mudah memahami not irama gending sekaligus memainkan alat musik karawitan, ucapnya.
Menyinggung tentang perkembangan seni karawitan di Banjarnegara, Kasum menuturkan, ada perkembangan yang cukup signifikan. Jika pada sekitar tahun 2000 baru ada sekitar 2 SD yang memiliki group seni karawitan, maka pada tahun terakhir sedikitnya sudah ada sekitar 11 SD yang memiliki group itu.
Sayangnya, potensi yang sudah cukup bagus itu belum menunjukkan adanya kemapanan. Ini terbukti bahwa Seni Karawitan hanya berkembang di tingkat Sekolah Dasar saja, sedangkan di tingkat SLTP maupun SLTA hingga kini belum ada yang menyelenggarakan ekstrakurikuler itu, tegas Kasum. (Yov).

Tulisan Terkait: 

1 komentar:

  1. merit casino no deposit bonus【WG98.VIP】
    merit casino no 메리트카지노 deposit bonus,【WG98.vip】⚡,Url:⚡,Url:⚡,btc free betting tips【WG98.vip】⭐,casino table tennis,best 샌즈카지노 online pokies in the 1xbet gambling industry,baccarat

    BalasHapus